Fenomena Flexing dan Modus Kejahatan Cyber di Dunia Maya

Di era digital hari ini, gambaran flexing sangat erat kaitannya dengan materi. Jika dibedah dengan menggunakan teori, tentu sangat bertentangan dengan konsep kebutuhan. Melihat realitas yang berkembang di masyarakat, sebagian individu lebih memilih membelanjakan uangnya untuk kebutuhan tersier ( membeli mobil, jam tangan mewah, sepatu trendi, dll) daripada memenuhi kebutuhan fisiologi.



Hal ini mengindikasikan adanya sikap ingin diakui tapi membenturkan dengan kemampuan yang dimiliki. Atau dengan kata lain, lebih rela tidak makan daripada tidak diakui di lingkungan sosialnya. Apakah flexing selalu berkonotasi negatif? tentu saja tidak, boleh jadi seseorang ingin menunjukkan kualitas diri agar mendapatkan kepercayaan, dengan catatan selama kebutuhan fisiologisnya sudah terpenuhi.