Online tak dimungkiri telah menjadi alternatif praktis untuk memenuhi pasokan kebutuhan harian di masa pandemi. Survei global, membuktikan bahwa milyaran orang yang terdampak pandemi COVID-19, berperan mendorong adanya perubahan bersejarah dan dramatis dalam perilaku konsumen.
Ditambah dengan kebijakan pembatasan wilayah (lockdown) di berbagai belahan dunia, turut mengakselerasi kegiatan rutin yang kini lebih banyak dilakukan di rumah, seperti bekerja, belajar, hingga tak terkecuali belanja melalui gawai pintar.
Mayoritas konsumen juga tidak berpikir untuk kembali ke cara belanja konvensional setelah pandemi berakhir atas dasar kenyamanan dan kesehatan. Tidak mengherankan hal ini turut merubah lanskap banyak usaha yang merambah model bisnis Direct-to-Consumer (D2C), salah satunya melalui e-dagang.

